[ Get Widget ]

Selasa, 21 Mei 2013

Pengertian, Macam-macam, dan Contoh Puisi

PUISI
Puisi adalah bentuk karangan yang terikat oleh rima, ritma, ataupun jumlah baris serta ditandai oleh bahasa yang padat. Menurut zamannya, puisi dibedakan atas puisi lama dan puisi baru.
A. PUISI LAMA
Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Aturan- aturan itu antara lain :
- Jumlah kata dalam 1 baris
- Jumlah baris dalam 1 bait
- Persajakan (rima)
- Banyak suku kata tiap baris
- Irama
1. Ciri-ciri Puisi Lama
Ciri puisi lama:
a) Merupakan puisi rakyat yang tak dikenal nama pengarangnya
b) Disampaikan lewat mulut ke mulut, jadi merupakan sastra lisan
c) Sangat terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata maupun rima.
2. Jenis dan Contoh Puisi Lama
a) Mantra adalah ucapan-ucapan yang dianggap memiliki kekuatan gaib. Contoh : Assalammu’alaikum putri satulung besar
Yang beralun berilir simayang
Mari kecil, kemari
Aku menyanggul rambutmu
Aku membawa sadap gading
Akan membasuh mukamu
b) Pantun adalah puisi yang bercirikan bersajak a-b-a-b, tiap bait 4 baris, tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata, 2 baris awal sebagai sampiran,  2 baris berikutnya sebagai isi. Pembagian pantun menurut isinya terdiri dari pantun anak, muda-mudi, agama/nasihat, teka-teki, jenaka. Contoh : Kalau ada jarum patah
Jangan dimasukkan ke dalam peti
Kalau ada kataku yang salah
Jangan dimasukan ke dalam hati
c) Karmina adalah pantun kilat seperti pantun tetapi pendek. Contoh : Dahulu parang, sekarang besi (a)
Dahulu sayang sekarang benci (a)
d) Seloka adalah pantun berkait. Contoh : Lurus jalan ke Payakumbuh,
Kayu jati bertimbal jalan
Di mana hati tak kan rusuh,
Ibu mati bapak berjalan
e) Gurindam adalah puisi yang berdirikan tiap bait 2 baris, bersajak a-a-a-a, berisi nasihat. Contoh : Kurang pikir kurang siasat (a)
Tentu dirimu akan tersesat (a)
Barang siapa tinggalkan sembahyang ( b )
Bagai rumah tiada bertiang ( b )
Jika suami tiada berhati lurus ( c )
Istri pun kelak menjadi kurus ( c )
f) Syair adalah puisi yang bersumber dari Arab dengan ciri tiap bait 4 baris, bersajak a-a-a-a, berisi nasihat atau cerita. Contoh : Pada zaman dahulu kala (a)
Tersebutlah sebuah cerita (a)
Sebuah negeri yang aman sentosa (a)
Dipimpin sang raja nan bijaksana (a)
g) Talibun adalah pantun genap yang tiap bait terdiri dari 6, 8, ataupun 10 baris. Contoh :
Kalau anak pergi ke pekan
Yu beli belanak pun beli sampiran
Ikan panjang beli dahulu
Kalau anak pergi berjalan
Ibu cari sanak pun cari isi
Induk semang cari dahulu
4. Ciri-ciri dari jenis puisi lama
a) Mantra
Ciri-ciri:
Ø Berirama akhir abc-abc, abcd-abcd, abcde-abcde.
Ø Bersifat lisan, sakti atau magis
Ø Adanya perulangan
Ø Metafora merupakan unsur penting
Ø Bersifat esoferik (bahasa khusus antara pembicara dan lawan bicara) dan misterius
Ø Lebih bebas dibanding puisi rakyat lainnya dalam hal suku kata, baris dan persajakan.
b) Pantun
Ciri – ciri :
Ø Setiap bait terdiri 4 baris
Ø Baris 1 dan 2 sebagai sampiran
Ø Baris 3 dan 4 merupakan isi
Ø Bersajak a – b – a – b
Ø Setiap baris terdiri dari 8 – 12 suku kata
Ø Berasal dari Melayu (Indonesia)
c) Karmina
Ciri-ciri karmina
Ø Setiap bait merupakan bagian dari keseluruhan.
Ø Bersajak aa-aa, aa-bb
Ø Bersifat epik: mengisahkan seorang pahlawan.
Ø Tidak memiliki sampiran, hanya memiliki isi.
Ø Semua baris diawali huruf capital.
Ø Semua baris diakhiri koma, kecuali baris ke-4 diakhiri tanda titik.
Ø Mengandung dua hal yang bertentangan yaitu rayuan dan perintah.
d) Seloka
Ciri-ciri seloka
Ø Ditulis empat baris memakai bentuk pantun atau syair,
Ø Namun ada seloka yang ditulis lebih dari empat baris.
e) Gurindam
Ciri-ciri gurindam
Ø Baris pertama berisikan semacam soal, masalah atau perjanjian
Ø baris kedua berisikan jawabannya atau akibat dari masalah atau perjanjian pada baris pertama tadi.
f) Syair
Ciri-ciri syair
Ø Terdiri dari 4 baris
Ø Berirama aaaa
Ø Keempat baris tersebut mengandung arti atau maksud penyair
g) Talibun
Ciri-ciri:
Ø Jumlah barisnya lebih dari empat baris, tetapi harus genap misalnya 6, 8, 10 dan seterusnya.
Ø Jika satu bait berisi enam baris, susunannya tiga sampiran dan tiga isi.
Ø Jika satu bait berisi delapan baris, susunannya empat sampiran dan empat isi.
Ø Apabila enam baris sajaknya a – b – c – a – b – c.
Ø Bila terdiri dari delapan baris, sajaknya a – b – c – d – a – b – c – d
B. PUISI BARU
Puisi baru bentuknya lebih bebas daripada puisi lama baik dalam segi jumlah baris, suku kata, maupun rima.
1. Ciri-ciri Puisi Baru
a) Bentuknya rapi, simetris;
b) Mempunyai persajakan akhir (yang teratur);
c) Banyak mempergunakan pola sajak pantun dan syair meskipun ada pola yang lain;
d) Sebagian besar puisi empat seuntai;
e) Tiap-tiap barisnya atas sebuah gatra (kesatuan sintaksis)
f) Tiap gatranya terdiri atas dua kata (sebagian besar) : 4-5 suku kata.
2. Jenis-jenis dan Contoh Puisi Baru
Menurut isinya, puisi dibedakan atas :
a) Balada adalah puisi berisi kisah/cerita. Contoh : Puisi karya Sapardi Djoko Damono yang berjudul “ Balada Matinya Seorang Pemberontak”
b) Himne adalah puisi pujaan untuk Tuhan, tanah air, atau pahlawan. Contoh :
Bahkan batu-batu yang keras dan bisu
Mengagungkan nama-Mu dengan cara sendiri
Menggeliat derita pada lekuk dan liku
bawah sayatan khianat dan dusta.
Dengan hikmat selalu kupandang patung-Mu
menitikkan darah dari tangan dan kaki
dari mahkota duri dan membulan paku
Yang dikarati oleh dosa manusia.
Tanpa luka-luka yang lebar terbuka
dunia kehilangan sumber kasih
Besarlah mereka yang dalam nestapa
mengenal-Mu tersalib di datam hati.
(Saini S.K)
c) Ode adalah puisi sanjungan untuk orang yang berjasa. Contoh :
Generasi Sekarang
Di atas puncak gunung fantasi
Berdiri aku, dan dari sana
Mandang ke bawah, ke tempat berjuang
Generasi sekarang di panjang masa
Menciptakan kemegahan baru
Pantoen keindahan Indonesia
Yang jadi kenang-kenangan
Pada zaman dalam dunia
(Asmara Hadi)
d) Epigram adalah puisi yang berisi tuntunan/ajaran hidup. Contoh :
Hari ini tak ada tempat berdiri
Sikap lamban berarti mati
Siapa yang bergerak, merekalah yang di depan
Yang menunggu sejenak sekalipun pasti tergilas.
(Iqbal)
e) Romance adalah puisi yang berisi luapan perasaan cinta kasih.
f) Elegi adalah puisi yang berisi ratap tangis/kesedihan. Contoh :
Senja di Pelabuhan Kecil
Ini kali tidak ada yang mencari cinta
di antara gudang, rumah tua, pada cerita
tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut
menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut
Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang
menyinggung muram, desir hari lari berenang
menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak
dan kini tanah dan air tidur hilang ombak.
Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan
menyisir semenanjung, masih pengap harap
sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan
dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap
g) Satire adalah puisi yang berisi sindiran/kritik. Contoh :
Aku bertanya
tetapi pertanyaan-pertanyaanku
membentur jidad penyair-penyair salon,
yang bersajak tentang anggur dan rembulan,
sementara ketidakadilan terjadi
di sampingnya,
dan delapan juta kanak-kanak tanpa pendidikan,
termangu-mangu dl kaki dewi kesenian.
(Rendra)
Sedangkan macam-macam puisi baru dilihat dari bentuknya antara lain:
a) DISTIKON
Contoh :
Berkali kita gagal
Ulangi lagi dan cari akal
Berkali-kali kita jatuh
Kembali berdiri jangan mengeluh
(Or. Mandank)
b) TERZINA
Contoh :
Dalam ribaan bahagia datang
Tersenyum bagai kencana
Mengharum bagai cendana
Dalam bah’gia cinta tiba melayang
Bersinar bagai matahari
Mewarna bagaikan sari
Dari ; Madah Kelana
Karya : Sanusi Pane
c) QUATRAIN
Contoh :
Mendatang-datang jua
Kenangan masa lampau
Menghilang muncul jua
Yang dulu sinau silau
Membayang rupa jua
Adi kanda lama lalu
Membuat hati jua
Layu lipu rindu-sendu
(A.M. Daeng Myala)
d) QUINT
Contoh :
Hanya Kepada Tuan
Satu-satu perasaan
Hanya dapat saya katakan
Kepada tuan
Yang pernah merasakan
Satu-satu kegelisahan
Yang saya serahkan
Hanya dapat saya kisahkan
Kepada tuan
Yang pernah diresah gelisahkan
Satu-satu kenyataan
Yang bisa dirasakan
Hanya dapat saya nyatakan
Kepada tuan
Yang enggan menerima kenyataan
(Or. Mandank)
e) SEXTET
Contoh :
Merindu Bagia
Jika hari’lah tengah malam
Angin berhenti dari bernafas
Sukma jiwaku rasa tenggelam
Dalam laut tidak terwatas
Menangis hati diiris sedih
(Ipih)
f) SEPTIMA
Contoh :
Indonesia Tumpah Darahku
Duduk di pantai tanah yang permai
Tempat gelombang pecah berderai
Berbuih putih di pasir terderai
Tampaklah pulau di lautan hijau
Gunung gemunung bagus rupanya
Ditimpah air mulia tampaknya
Tumpah darahku Indonesia namanya
(Muhammad Yamin)
g) STANZA ( OCTAV )
Contoh :
Awan
Awan datang melayang perlahan
Serasa bermimpi, serasa berangan
Bertambah lama, lupa di diri
Bertambah halus akhirnya seri
Dan bentuk menjadi hilang
Dalam langit biru gemilang
Demikian jiwaku lenyap sekarang
Dalam kehidupan teguh tenang
(Sanusi Pane)
h) SONETA
Contoh :
Gembala
Perasaan siapa ta ‘kan nyala ( a )
Melihat anak berelagu dendang ( b )
Seorang saja di tengah padang ( b )
Tiada berbaju buka kepala ( a )
Beginilah nasib anak gembala ( a )
Berteduh di bawah kayu nan rindang ( b )
Semenjak pagi meninggalkan kandang ( b )
Pulang ke rumah di senja kala ( a )
Jauh sedikit sesayup sampai ( a )
Terdengar olehku bunyi serunai ( a )
Melagukan alam nan molek permai ( a )
Wahai gembala di segara hijau ( c )
Mendengarkan puputmu menurutkan kerbau ( c )
Maulah aku menurutkan dikau ( c )
(Muhammad Yamin)
4. Ciri-ciri dari Jenis Puisi Baru
Ciri puisi dari Jenis isinya :
a) Balada
Ciri-ciri balada
Balada jenis ini terdiri dari 3 (tiga) bait, masing-masing dengan 8 (delapan) larik dengan skema rima a-b-a-b-b-c-c-b. Kemudian skema rima berubah menjadi a-b-a-b-b-c-b-c. Larik terakhir dalam bait pertama digunakan sebagai refren dalam bait-bait berikutnya.
b) Hymne
Ciri-ciri hymne
Lagu pujian untuk menghormati seorang dewa, Tuhan, seorang pahlawan, tanah air, atau alma mater (Pemandu di Dunia Sastra).
Sekarang ini, pengertian himne menjadi berkembang. Himne diartikan sebagai puisi yang dinyanyikan, berisi pujian terhadap sesuatu yang dihormati (guru, pahlawan, dewa, Tuhan) yang bernafaskan ke-Tuhan-an.
c) Ode
Ciri-ciri ode
Ciri ode nada dan gayanya sangat resmi (metrumnya ketat), bernada anggun, membahas sesuatu yang mulia, bersifat menyanjung baik terhadap pribadi tertentu atau peristiwa umum.
d) Epigram
Epigramma (Greek); unsur pengajaran; didaktik; nasihat membawa ke arah kebenaran untuk dijadikan pedoman, ikhtibar; ada teladan.
e) Romance
Romantique (Perancis); keindahan perasaan; persoalan kasih sayang, rindu dendam, serta kasih mesra
f) Elegi
Ciri-ciri elegi
Sajak atau lagu yang mengungkapkan rasa duka atau keluh kesah karena sedih atau rindu, terutama karena kematian/kepergian seseorang.
g) Satire
Satura (Latin) ; sindiran ; kecaman tajam terhadap sesuatu fenomena; tidak puas hati satu golongan (ke atas pemimpin yang pura-pura, rasuah, zalim etc)
Ciri puisi dari Jenis bentuknya :
a) Distikon
• 2 baris; sajak 2 seuntai
• Distikon (Greek: 2 baris)
• Rima – aa–bb
b) Terzina
Terzina (Itali: 3 irama)
c) Quatrain
• Quatrain (Perancis: 4 baris)
• Pada asalnya ada 4 rangkap
• Dipelopori di Malaysia oleh Mahsuri S.N.
d) Quint
Pada asalnya, rima Quint adalah /aaaaa/ tetapi kini 5 baris dalam serangkap diterima umum sebagai Quint (perubahan ini dikatakan berpunca dari kesukaran penyair untuk membina rima /aaaaa/
e) Sextet
• sextet (latin: 6 baris)
• Dikenali sebagai ‘terzina ganda dua’
• Rima akhir bebas
f) Septima
• septime (Latin: 7 baris)
• Rima akhir bebas
g) Oktav
• Oktaf (Latin: 8 baris)
• Dikenali sebagai ‘double Quatrain’
h) Soneta
· Terdiri atas 14 baris
· Terdiri atas 4 bait, yang terdiri atas 2 quatrain dan 2 terzina
· Dua quatrain merupakan sampiran dan merupakan satu kesatuan yang disebut octav.
· Dua terzina merupakan isi dan merupakan satu kesatuan yang disebut isi yang disebut sextet.
· Bagian sampiran biasanya berupa gambaran alam
· Sextet berisi curahan atau jawaban atau kesimpulan daripada apa yang dilukiskan dalam ocvtav , jadi sifatnya subyektif.
· Peralihan dari octav ke sextet disebut volta
· Penambahan baris pada soneta disebut koda.
· Jumlah suku kata dalam tiap-tiap baris biasanya antara 9 – 14 suku kata
· Rima akhirnya adalah a – b – b – a, a – b – b – a, c – d – c, d – c – d.

Senin, 20 Mei 2013

Definisi pengertian arti puisi


Secara pribadi menurut saya pengertian puisi adalah ungkapan perasaan atau pikiran penyairnya yang dirangkai menjadi suatu bentuk tulisan yang mengandung makna. Pembuat puisi atau penyair tidak sembarangan dalam membuat karyanya tersebut. Puisi yang dibuat oleh para penyair biasanya terkesan indah. Namun mereka juga membuat puisi dengan gaya bahasa yang susah dimengerti. Walaupun susah dipahami tapi ada arti puisi yang tersimpan didalamnya. Lagipula membuat puisi itu harus bebas walaupun hasilnya bagus atau jelek menurut orang lain. Di dalam dunia puisi ada dua macam puisi yaitu puisi lama dan juga puisi baru. Sebuah puisi menjadi indah karena terdapat majas ( gaya bahasa ) didalam rangkaian puisi tersebut. Puisi biasanya mengandung makna konotasi didamnya. Dalam membuat suatu puisi maka kita harus mengetahui unsur - unsur puisi yang sangat penting. Anda juga harus memperhatikan bagaimana caranya membaca puisi yang baik dan benar. Nah jadi bagaimana jadi anda tahu kan sekarang Definisi puisi itu sebenarnya. Sekarang giliran anda untuk membuat puisi dengan gaya anda sendiri.

Senin, 13 Mei 2013

Syarat Terjadinya Proses Interaksi Sosial

Interaksi Sosial merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial dalam proses sosial. Ketika kamu bertemu dengan orang lain walau hanya dengan tatapan muka maka proses interaksi sosial sudah berlangsung meski kamu tidak saling menyapa. Interaksi ini akan terus berlanjut dan menjadi lebih dalam ketika kamu saling menegur, berjabat tangan, menepuk bahu atau kontak fisik lainnya, dan saling berbicara, sehingga pada akhirnya kamu berteman dan saling membutuhkan.

Dalam kegiatan Interaksi ini kamu sudah mengalami suatu Proses Sosial. Saling berjabat tangan dan menepuk bahu merupakan bentuk dari adanya kontak sosial secara fisik, sedangkan bertegur sapa dan saling berbicara merupakan wujud dari adanya kontak komunikasi. Jadi, syarat terjadinya proses interaksi sosial ada dua hal, yaitu:

  1. Adanya kontak sosial (social-contact)
  2. Adanya komunikasi

1. Kontak Sosial (social-contact)
Kontak Sosial dapat berlangsung dalam 3 bentuk berikut;
a. Antara Orang Perorangan
    Proses pembelajaran ini disebut sosialisasi.
    Misalnya, Seorang anak yang mempelajari kebiasaan-kebiasaan keluarganya.

b. Antara Orang Perorangan Dengan Suatu Kelompok Manusia Atau Sebaliknya
    Misalnya, Ketua OSIS melakukan kontak dengan anggota-anggotanya dalam suatu rapat.
    Sebaliknya, Pihak OSIS melakukan kontak dengan setiap anggotanya ketika menyoalisasikan tata tertib
    sekolah.

c. Antara Suatu Kelompok Manusia dengan Kelompok Manusia Lainnya
    Misalnya, Pertemuan OSIS antar sekolah atau Pertandingan Sepak Bola antar sekolah.

Kontak sosial dapat bersifat positif atau negatif, tergantung dari hasil akhir yang diperoleh dari kontak tersebut.

2. Komunikasi
Kontak sosial sangat berkaitan erat dengan komunikasi, karena kontak sosial tanpa berlangsungnya komunikasi tak akan memiliki arti apa-apa.
komunikasi dapat diartikan sebagai proses pengiriman pesan atau berita antara 2 orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami.

Proses Sosial Dalam Kehidupan Siswa

Proses Sosial sebenarnya tanpa kamu sadari juga sudah berlangsung dalam sehari-hari. Berinteraksi atau berhubungan dengan orang lain, berbicara dengan teman, mengerjakan tugas dari guru bersama teman-teman, menonton televisi, meniru artis idola, dan sebagainya merupakan bagian dari proses sosial yang sering kamu jalani setiap hari.

Interaksi Sosial

Dengan adanya Interaksi , seseorang dapat mewujudkan tujuannya dengan cara saling bekerja sama. Sebaliknya, dengan adanya Interaksi, seseorang juga bisa menjadi saling bersaing dan bertikai. Sehingga tujuan bersama yang ingin dicapai menjadi terhalangi atau terintangi.

Interaksi antar berbagai segi kehidupan yang kita alami dalam kehidupan sehari-hari itu akan saling pengaruh-memengaruhi sehingga membentuk suatu sistem dan bentuk Interaksi/hubungan tersebut. Keadaan inilah yang dinamakan Interaksi Sosial. Jadi, Interaksi Sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang berkaitan dengan hubungan antar individu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok.

Pengertian tentang Interaksi Sosial sangat penting untuk dipahami. Sebab dengan benar-benar memahami pengertian Interaksi Sosial, kita dapat mempelajari dan memerhatikan berbagai masalah yang timbul dalam masyarakat. Misalnya, kita dapat memahami bentuk-bentuk Interaksi Sosial antar berbagai suku bangsa di Indonesia. Selain itu, kita juga bisa memahami bentuk-bentuk Interaksi Sosial antar berbagai kelompok, misalnya antara golongan terpelajar dengan golongan agama, generasi muda dengan generasi tua, dan rakyat dengan pemerintah.

Interaksi Sebagai Proses Sosial

Bentuk umum dari proses sosial adalah interaksi sosial, bahkan interaksi sosial itu disebut juga sebagai proses sosial. Interaksi sosial merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial dalam proses sosial. Bentuk-bentuk lain dari proses sosial diwujudkan oleh bentuk-bentuk khusus dari Interaksi Sosial.

Interaksi Sosial merupakan dasar dari proses sosial, karena interaksi sosial merupakan kunci dari semua kehidupan sosial, tanpa adanya interaksi tak akan ada kehidupan bersama. Oleh karena itu, interaksi sosial dapat disebut sebagai proses sosial.

Proses Sosial

Pengetahuan tentang proses sosial sangat penting untuk kita ketahui dan pahami. Pengetahuan ini dapat membantu kita dalam memberikan gambaran nyata mengenai kehidupan manusia, terutama kegiatan-kegiatan manusia yang didasarkan pada usaha kerja sama dan gotong royong.

Selain itu, pengetahuan tentang proses sosial dapat juga membantu kita dalam memperoleh pemahaman tentang segi dinamis atau gerak maupun fungsi masyarakat, dan segi statis masyarakat atau strukturnya. Kedua segi ini memiliki aspek struktural dan prosesual.

Dalam kehidupan masyarakat terdapat berbagai macam bentuk struktural yang tumbuh dan berkembang dalam kehidupan tesebut. Bentuk struktural ini dapat berupa kelompok-kelompok sosial, kebudayaan, stratifikasi (pelapisan), dan kekuasaan. Bentuk - bentuk struktural itu memiliki dinamika tertentu sehingga menimbulkan pola-pola perilaku yang berbeda, tergantung situasi dan kondisi yang dialaminya.

Dinamika perubahan dan perkembangan masyarakat tersebut disebabkan karena adanya hubungan antara anggota masyarakat, baik secara perorangan maupun kelompok. Namun, sebelum hubungan tersebut berlangsung secara nyata atau konkret, terlebih dahulu akan dialami suatu proses ke arah bentuk yang konkret tadi. Proses itu sesuai dengan nilai-nilai sosial dan budaya yang dianut dalam masyarakat bersangkutan.

Jadi, proses sosial dapat disebut sebagai cara-cara berhubungan yang terjadi saat individu dan kelompok dalam masyarakat saling bertemu dan mereka menentukan sistem serta bentuk-bentuk hubungan tersebut. Berdasarkan pemahaman ini, proses sosial dapat diartikan pula sebagai pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan bersama.